.

Perempuan keturunan Iran, Sahar Biniaz, keluar sebagai pemenang dalam ajang pemilihan wanita tercantik Miss Universe Kanada, Sabtu pekan lalu. Dia mengalahkan peserta transgender, Jenna Talackova, yang hanya sampai di posisi 12.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (21/5), Sahar lahir di Iran 26 tahun lalu memilih pindah ke Kota vancouver, Kanada. Beberapa tahun setelah menetap di negara persemakmuran Inggris itu, dia memutuskan menjadi warga negara itu. Pada 2008, dia menempati posisi kedua di ajang sama.
Selain mengikuti ajang kecantikan itu, Sahar adalah seorang aktris. Setelah menjuarai Miss Universe Kanada, rencananya dia bakal mewakili negaranya di kontes pemilihan wanita tercantik sejagat.
Sementara itu, peserta waria Jenna Talackova gagal memenuhi ambisinya menduduki peringkat puncak Miss Universe. Dia adalah satu-satunya transgender dari 62 perempuan lain yang unjuk kecantikan Sabtu pekan lalu.
Sebelumnya, Talackova menimbulkan kehebohan karena ngotot ingin mengikuti ajang Miss Universe karena pada tahun sebelumnya dia ditolak mentah-mentah panitia. Setelah ramai perdebatan, akhrinya penyelenggara membolehkan dia berkompetisi dengan mengubah sedikit aturan terlebih dulu.
Sahar tidak sendiri. Ada tiga perempuan keturunan Timur Tengah berkompetisi di ajang sama. Dari Kota Ottawa ada dua orang, yakni Majd Al-Saudi, keturunan Yordania dan Maria Nahri yang keturunan Suriah. Keduanya sama-sama berusia 26 tahun. Selanjutnya ada Sofi Mukbil, 24 tahun, keturunan Libanon tinggal di Kota Quebec.
Sahar Biniaz bukan perempuan keturunan Iran pertama juara kontes kecantikan itu. Pada 2003, Nazanin Afshin-Jam juga menang di ajang Miss Universe dan meraih posisi kedua pada kompetisi Miss World. Dia kini menjadi istri dari Menteri Pertahanan Kanada Peter MacKay.
Ajang Miss Universe pertama kali dilangsungkan pada 1952 di Long Beach, California, Amerika Serikat. Pemenangnya saat itu Army Kuusela dari Finlandia. Sepanjang pergelarannya, perempuan dari Venezuela paling banyak memenangkan gelar Miss Universe.