Lady Gaga konser, Keuskupan Katolik Filipina kirim pemantau
Senin, 21 Mei 2012
0
Comment

Penyayi
pop asal Amerika Serikat Lady Gaga bakal konser di Ibu Kota Manila,
Filipina mulai malam ini hingga 23 Mei mendatang.
Keuskupan
gereja Katolik Filipina bakal menerjunkan pemantau di konser penyanyi
pop Amerika Serikat, Lady Gaga, yang berlangsung mulai malam ini hingga
23 Mei mendatang di Ibu Kota Manila. Para peninjau itu akan mengawasi
apakah dalam pentas musik itu ada hal-hal berbau pemujaan setan,
penistaan agama, serta pornografi dan pornoaksi.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (21/5), Walau pihak Gereja Katolik Filipina menentang keras pagelaran musik Lady Gaga, tapi 40 ribu tiket masuk konser tiga hari itu ludes terjual. Padahal harganya karcis hari Senin dan Selasa cukup mahal, yakni USD 370 atau setara Rp 3,4 juta.
Para peninjau itu nantinya bakal ditempatkan di antara penonton. Mereka bakal mengawal dan mencatat seluruh aksi Lady Gaga di atas panggung selama tiga hari konser di gedung pertunjukkan Arena. "Saat ini dua regu peninjau sudah siap diterjunkan dalam pentas musik itu," kata sekretaris Walikota Pasay Glenn Agranzamendez.
Membludaknya penonton konser Lady Gaga di Manila memaksa promotor lokal menambah waktu pagelaran dua hari dari jadwal semula.
Sebelum Lady Gaga tiba di Manila, Uskup Katolik Filipina Ramon Arguelles sudah menyerukan agar konser penyanyi pop yang lagi naik daun itu diboikot. Dia mengatakan dia sangat takut kalau para penggemar nantinya bakal terjerumus ke dalam ritual pemujaan setan.
Mantan Walikota Manila Lito Atienza mengatakan dia tidak menentang pribadi Lady Gaga, tapi hanya tidak sepakat dengan beberapa aksi dan kata-kata dalam lirik lagu musikus itu. "Kami menghargai kebebasan berpendapat dan berekspresi di negeri ini, sama halnya dengan apresiasi budaya dan seni. Tetapi aturan hukum juga harus dihormati," kata Atienza. Dia menambahkan, lelaku seperti pemujaan setan dan lirik merendahkan Yesus dalam salah satu lagu Lady Gaga bisa menimbulkan reaksi negatif di kalangan rakyat Filipina.
Ahad lalu, sekitar 500 orang jemaat gereja berkumpul di dekat area konser Lady Gaga menyampaikan protes atas digelarnya konser musikus pop itu.
Di bawah ketentuan Filipina, jika Lady Gaga nanti terbukti melakukan ritual pemujaan setan, penistaan agama, atau melakukan pornoaksi dan pornografi, dia bisa dituntut dan dipenjara maksimal selama enam tahun.
Cara seperti itu bisa ditiru, asalkan para peninjau itu jangan malah hanyut dalam suasana hingar bingar pentas musik Lady Gaga.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (21/5), Walau pihak Gereja Katolik Filipina menentang keras pagelaran musik Lady Gaga, tapi 40 ribu tiket masuk konser tiga hari itu ludes terjual. Padahal harganya karcis hari Senin dan Selasa cukup mahal, yakni USD 370 atau setara Rp 3,4 juta.
Para peninjau itu nantinya bakal ditempatkan di antara penonton. Mereka bakal mengawal dan mencatat seluruh aksi Lady Gaga di atas panggung selama tiga hari konser di gedung pertunjukkan Arena. "Saat ini dua regu peninjau sudah siap diterjunkan dalam pentas musik itu," kata sekretaris Walikota Pasay Glenn Agranzamendez.
Membludaknya penonton konser Lady Gaga di Manila memaksa promotor lokal menambah waktu pagelaran dua hari dari jadwal semula.
Sebelum Lady Gaga tiba di Manila, Uskup Katolik Filipina Ramon Arguelles sudah menyerukan agar konser penyanyi pop yang lagi naik daun itu diboikot. Dia mengatakan dia sangat takut kalau para penggemar nantinya bakal terjerumus ke dalam ritual pemujaan setan.
Mantan Walikota Manila Lito Atienza mengatakan dia tidak menentang pribadi Lady Gaga, tapi hanya tidak sepakat dengan beberapa aksi dan kata-kata dalam lirik lagu musikus itu. "Kami menghargai kebebasan berpendapat dan berekspresi di negeri ini, sama halnya dengan apresiasi budaya dan seni. Tetapi aturan hukum juga harus dihormati," kata Atienza. Dia menambahkan, lelaku seperti pemujaan setan dan lirik merendahkan Yesus dalam salah satu lagu Lady Gaga bisa menimbulkan reaksi negatif di kalangan rakyat Filipina.
Ahad lalu, sekitar 500 orang jemaat gereja berkumpul di dekat area konser Lady Gaga menyampaikan protes atas digelarnya konser musikus pop itu.
Di bawah ketentuan Filipina, jika Lady Gaga nanti terbukti melakukan ritual pemujaan setan, penistaan agama, atau melakukan pornoaksi dan pornografi, dia bisa dituntut dan dipenjara maksimal selama enam tahun.
Cara seperti itu bisa ditiru, asalkan para peninjau itu jangan malah hanyut dalam suasana hingar bingar pentas musik Lady Gaga.
0 Comment:
Posting Komentar